Sabtu, 09 Juni 2012

Love You as the Way You Are (Part 1) Tersihir oleh Ketampanannya



Title                 : Love You as the Way You Are
Genre              : Romance, Comedy
Part                  : 5
Air Time          : Februari 2012

Main Cast
-          Kim So Eun
-          Kim Sang Bum
-          Kwon Yuri
-          Jang Geun Suk

Cast
-          Park Ji Yeon
-          Lee Hong Ki
-          Jessica
-          Hero Jaejoong

            Sekolah Shinwa merupakan salah satu sekolah swasta yang terkenal di Seoul.  Banyak orang yang begitu mengincar sekolah tersebut, namun yang bisa masuk sana hanya orang-orang elit kecuali kalau mereka mendapatkan beasiswa. Kini seluruh siswa terlihat sedang dihebohkan dengan pertandingan basket antara SMA Shinwa dengan SHSS. Mata mereka tidak terlepas dari permainan cantik yang dibawakan oleh So Eun satu-satunya tim cewek yang ikut berpartisipasi. Permainan terhenti dengan skor 24-18 yang dipimpin oleh Shinwa.
“Selamat So Eun, kau sudah bekerja keras dan membuahkan hasil yang maksimal. Aku sungguh berterimakasih terhadapmu,” ujar Geun Suk ketua tim basket dengan senyum merekah.
“Ini suatu keberuntungan bagiku karena aku bisa ikut bertanding. Ada hikmahnya juga Seung Ho sakit, jadi aku bisa ikut jadi pemain inti,” mendengar ucapan yang dilontarkan tadi. So Eun jadi malu dan menjitak jidatnya. Ucapannya itu tidak pantas untuk dilontarkan apalagi di depan sang ketua. Geun Suk hanya tertawa  memamerkan gigi putihnya yang rata. Kemudian Ia berlalu begitu saja.
So Eun memang dari dulu terobsesi sebagai pemain inti di tim basket. ia selalu berusaha keras agar ia dijadikan pemain inti. Ketangguhannya tak bisa diragukkan lagi, banyak yang menyanjung prestasinya di cabang olaharaga tersebut namun sayang ia tidak dijadikan pemain inti karena ia adalah seorang cewek.
So Eun mengibas-ngibaskan bajunya yang basah akibat keringat sehabis pertandingan. Sesekali Ia senyam senyum sendiri merasa puas melihat kelincahannya dalam bertanding. Suasana sekolah kembali terdengar rame oleh teriakan para cewek. “Entah apa yang mereka teriakkan. Sungguh aneh,” gumam So Eun. Ia mengangkat tubuhnya hendak mengganti pakaian olahraga yang ia kenakan dengan seragam sekolah. Sambil mengunyah permen karetnya Ia berlari menuju ruang ganti. Langkahnya terhenti ketika menabrak seorang laki-laki. So Eun berniat untuk memaki orang yang ditabraknya. Niatnya terhentikan saat melihat sosok di depannya. Ia tak menyangka seorang yang ia tabrak adalah pangeran tampan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. So Eun hanya bengong tak percaya. Ia tersihir oleh ketampanan laki-laki itu.

“Kenapa kau bengong? Bukankah kau seharusnya minta maaf karena telah menabrakku,” ujar lelaki yang ditabraknya.
So Eun hanya terdiam, tak bisa berkata apa-apa. Posisinya tetap tegak sembari terpesona melihat laki-laki itu.
“Aku tahu kau pasti terpesona melihat ketampananku kan?” ujarnya kembali dengan tersenyum. Laki-laki itu pun meninggalkan So Eun yang masih bengong.
*****
So Eun kembali mengucek matanya perbuatan yang terus ia lakukan berkali-kali. Masih tak percaya dengan pria tampan yang dilihatnya tadi. Selama ini ia belum pernah merasakan hatinya deg-degan saat bertemu seorang lelaki. Apakah perasaan itu yang disebut jatuh cinta. Seperti yang Ia pernah baca di novel-novel.
“Aniyo” ujarnya
“Aku harus cepat-cepat membuang perasaan ini,” lanjut So Eun kembali.
Membuat teman-teman kelasnya memandangnya. Jessica yang mendengar ucapan So Eun langsung menjawab,
“Hahaha wanita perkasa ternyata punya perasaan juga ya, wae kau sedang jatuh cinta ya. Halooo sadar dong, wanita perkasa kayak kau. Mana ada cowok yang mau dekat sama kau, adanya mereka takut,” ujar Jessica sinis.
“Kau ini…” sahut So Eun hendak mengepalkan tangannya ke muka Jessica.
Aksinya terhenti saat Yuri datang ke kelasnya.
“Selamat pagi semuanya,” sapanya.
Senyumnya yang manis melengkapi parasnya yang begitu cantik. Para siswa pun serentak menjawab
“Selamat pagi, Yuri seonsengnim”
“Yuri seonsengnim yang selalu cantik,” sahut Hong Ki kembali membuat siswa lain protes
“Baiklah, untuk pagi yang cerah ini kalian akan ada tambahan siswa pindahan dari Jepang. Semoga dengan adanya dia dapat mencerahkan hari-hari kalian”
Suasana kelas pun jadi ribut. Mereka penasaran dengan siswa tambahan yang dibilang Yuri apalagi dia pindahan dari Negara Sakura. Sontak para siswa terkagum-kagum melihat ketampanan siswa baru itu.
“Annyeong haseyo, naneun Kim Sang Bum imnida, teman-teman bisa memanggil saya Kim Bum,” sapa Kim Bum memperkenalkan dirinya.
Semua siswa terutama cewek serentak meneriakki Kim Bum.
“Kim Bum silahkan duduk di sebelah sana,” pinta Yuri sambil menunjuk bangku kosong.
So Eun kalang kabut saat menyadari bahwa bangku kosong yang ditunjuk Yuri ternyata bersebelahan dengannya. Kim Bum akan menjadi teman sebangkunya So Eun. Hal itulah yang membuat para cewek-cewek iri terhadapnya.
“Hey Kim Bum…. hati-hati ya dengan teman di sebelahmu, dia sangat perkasa. Sewaktu-waktu bisa mencengkrammu,” ledek Jessica puas.
Kim Bum melangkah dan menduduki bangku di sebelah So Eun. Bau parfum yang dikenakan Kim Bum menyejukkan hati So Eun. Lagi-lagi So Eun bengong melihat ketampanan Kim Bum. tak sedikit pun ia memperhatikan Yuri yang sedang menerangkan mata pelajaran bahasa inggris. Sedangkan Kim Bum malah sibuk memperhatikan kecantikan Yuri.
“Ji Yeon, kau lihatlah tingkah So Eun. Pandangannya tak melesat dari arah Kim Bum. Mulutnya yang lebar terus mengaga. Hahaha,” ujar Hong Ki mengganggu konsentrasi Ji Yeon. Hong Ki kemudian mengupas permen dan melemparkannya tepat di lobang mulut So Eun. Hong Ki terkejut melihat ekpresi So Eun yang dengan santainya menelan permen tersebut. Dengan Posisi yang tetap sama yaitu melihat wajah Kim Bum.
“Aishhh, dasar So Eun. Mentang-mentang Kim Bum tampan, aku jahilin saja tak mempan. Lain kali aku akan melemparkan upilku ini,” ucap Hong Ki sambil mengupil.
Ia melihat upilnya dan menunjukkannya pada Ji Yeon. Ji Yeon yang melihatnya menjadi mual.
“Dasar jorok kamu,” ujar Ji Yeon mendorong Hong Ki sampai Hong Ki terjatuh.
Semua mata tertuju pada mereka. Terkecuali kim Bum dan So Eun. Pandangan Kim Bum tetap fokus pada wajah Yuri. Begitu pula dengan So Eun, sorotan matanya tetap tertuju pada wajah Kim Bum. Mata pelajaran telah selesai. Semua siswa berbuyun-buyun keluar kelas. Kim Bum membuka suara ketika ia merasa dirinya diperhatiin sama So Eun semenjak 2 jam yang lalu.



“Hey kau, sampai kapan kau akan memperhatikanku terus,” ketus Kim Bum.
“Apakah kau masih terpesona melihat ketampananku,” lanjutnya dengan pedenya. So Eun yang merasa kesal dengan ucapan Kim Bum pun membantah.
“Aku bukan terpesona sama ketampananmu tapi prihatin sama kamu soalnya ada cabe di gigimu,” dusta So Eun.
So Eun pun tersenyum dan segera keluar. Langkahnya terhenti dan berucap “Oh ya namaku So Eun, salam kenal pangeran Jepang.”
So Eun pun berlari hendak menyusul kedua temannya, Hong Ki dan Ji Yeon. Kim Bum merasa malu dengan perkataan So Eun yang mengatakan adanya cabe di giginya.
“Pria setampan aku bisa-bisanya menyimpan cabe di gigi,” batin Kim Bum.
Ia mengambil kaca memeriksa giginya. “Sial, wanita itu bohong padaku,” batinnya lagi. Ia membayangkan tingkah laku So Eun yang kocak sambil tersenyum.
“Gadis yang unik.”
*****
“Hey kalian berdua,” ujar So Eun menghampiri kedua sahabatnya.
“waeyo, mana teman sebangkumu” balas Hong Ki.
“Guys, percaya tidak. Jantungku berdegup amat cepat, urat nadiku berdenyut lebih kencang. Hatiku bercenat-cenut,” ujar So Eun sambil merasakan denyut jantungnya.
“Maksudmu kau sedang jatuh cinta,” Tanya Ji Yeon polos.
“Yahh seperti yang kalian lihat aku jatuh cinta pada teman sebangkuku,” jawab So Eun senang.
Hong Ki dan Ji Yeon saling pandang dengan heran. Belum pernah ia mendengar sahabatnya itu jatuh cinta dengan seorang namja. Namun hati Ji Yeon mulai lega karena baru sekarang ini ia menyadari bahwa sahabatnya terlihat normal.
“Untuk itu buat kalian berdua si bulu jagung (sebutan untuk Hong Ki) dan kau Ji Yeon. Bantu aku mencari tahu semua seluk beluk tentang Kim Bum Oke.”
*****
“Aku sudah menemukan apa yang kau minta,” ujar Ji Yeon keesokan harinya.
Hong Ki mengeluarkan lembaran kertas yang dibawanya. Ji Yeon kemudian membacakan isi kertas tersebut.
“Kim Bum adalah siswa pindahan dari Jepang. Alasannya pindah karena disuruh ayahnya mengurus perusahaan GBK di Korea. Ia satu-satunya penerus perusahaan GBK. Seperti yang sudah diketahui bahwa GBK adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan memiliki prestasi sebagai perusahaan terbaik ke 5 di Korea Selatan.”
So Eun tertegun mendengar penjelasan Ji Yeon. Tak menyangka orang yang diincarnya adalah konglomerat.
“Lanjut”
“Oke, ini yang paling penting. Kriteria cewek Kim Bum. Dia paling gak suka sama cewek kasar,” ungkap Ji yeon kembali.
“Kau bukannya kasar lagi tapi perkasa,” cibir Hong Ki
So Eun hanya mengangkat bibir atasnya, sesal mendengar perkataan Hong Ki.
“Kedua, dia gak suka sama cewek yang suka makan permen karet. Menurutnya orang yang makan di sembarang tempat itu tidak sopan,”
Mendengar pernyataan itu So Eun meludah permen karet yang dimakannya.
“Hal lain yang membuat ia tidak suka melihat orang makan permen karet adalah setelah memakannya orang itu akan membuangnya di sembarang tempat dan dapat mengotori sepatu  mahalnya.”
So Eun dengan sigap memungut permen karet dan membuangnya di tempat sampah.
“Benar-benar gadis penurut,” timpal Hong Ki
“Lanjut,” ujar Ji Yeon saat So Eun menghampirinya.
“Tipe ideal cewek Kim Bum adalah seorang cewek dewasa, anggun, cantik, dan memiliki mata yang luar biasa indah,”
“Cihh ternyata berbanding 1800 denganku, kalau dia memang mencari cewek cantik secara sempurna kenapa gak sekalian aja pacaran sama Barbie,” bantah So Eun sebal.
“Heyy, kau tak liat betapa tampannya sosok Kim Bum. Kalau nantinya ia bakal bersanding dengan wanita jelek sepertimu. Maka akan seperti kisah handsome and the beast. Hahaha,” ledek Ji Yeon.
So Eun meraih tangan Ji Yeon dan menaruh di punggunya.
“Auuu” teriak Ji Yeon kesakitan
“Ingat Kim Bum tidak suka terhadap cewek kasar,” ucap Hong Ki ketakutan jika tangan Ji Yeon retak.
“Aishh” keluh So Eun melepas tangan Ji Yeon dengan kasar.
“Ottoke, apa yang harus aku lakukan. Akankah aku akan merubah diriku,”
“Go go go power ranger,” dukung Hong Ki. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar