Judul
: Shelter (Ada
dan Waktu) 2011
Produser
: Suryo Adhi Wiyogo
Penulis
& Sutradara : Ismail Basbeth
Penata
Kamera : Budi Arifianto
Rumah
Produksi : Hide Project
Indonesia
Cintai kekasihmu, selagi masih ada
waktu.
Mengisahkan rutinitas Nanda yang dibidik dengan rasa kebosanan.
Setiap harinya dia bekerja sebagai penjaga toko kemudian menunggu sang
kekasihnya, Krisna menjemputnya di pemberhentian bis. Aktifitas itu dilakukan
oleh Nanda tanpa adanya siklus perubahan sedikit pun.
Akan tetapi hari ini berbeda dengan hari sebelumnya karena
Krisna tidak lagi menjemputnya di pemberhentian bis namun ikut menemani Nanda
di dalam bis ketika jalan menuju pulang. Nanda duduk di samping kiri pintu
belakang bis. Di samping kirinya tergeletak sebuah tas berwarna kuning kecokelatan.
Baju yang dikenakan Nanda pada saat itu berwarna putih kekuning-kuningan dengan
bawahan rok abu-abu gelap. Nanda Nampak lelah dengan aktifitasnya.
Sementara itu Krisna merebahkan kepalanya ke pangkuan Nanda.
Kepalanya menghadap lurus ke arah depan bis yang sedang berjalan. Pada saat itu
Krisna menggunakan jaket berwarna merah menyala, dengan kaos abu-abu di
dalamnya. Bagian bawahnya dibalut oleh celana jeans lapuk berwarna biru.
Keduanya hanya ditemani oleh keheningan.
Beberapa saat kemudian Krisna yang terebah di pangkuan Nanda
menggerakkan jemarinya di lutut Nanda. Dengan perlahan Krisna menggerakkan
tangannya menyentuh lembut tubuh Nanda, terus bergerak perlahan menuju wajahnya
lalu membelai rambut Nanda. Nanda tidak menyadari perlakuan Krisna karena
sedang tertidur. Tiba-tiba bis berhenti. Disebabkan goncangan bis, membuat
Nanda perlahan terjaga dari setengah tidurnya. Sadar akan perlakuan Krisna,
Nanda tak bereaksi apa-apa. Ekspresinya datar dan terus menghadap ke kaca depan
bis.
Krisna kembali mendekatkan kepalanya ke tubuh Nanda. Untuk
membauinya kembali, sementara tangannya
juga bergerak mencoba menyentuh tubuh Nanda, sama seperti sebelumnya. Nanda
tidak bereaksi apa-apa. Pandangan tetap kosong ke depan. Di dalam bis hanya
tinggal mereka berdua. Krisna semakin bergairah merebahkan kepalanya di
pangkuan Nanda, layaknya anak kecil yang kelelahan bermain seharian dan kembali
tertidur di pangkuan sang bunda. Namun nampaknya Nanda seperti tak melihat dan
merasakan kehadiran Krisna.
Tiba-tiba Nanda bergerak menggambil tasnya, menjinjing helm yang
dibawanya dengan menggunakan tangan yang sama untuk menggenggam tali tasnya dan
berdiri, sementara tangan kanannya langsung berpegangan pada tiang di pinggir pintu
belakang bis, tubuh dan kepalanya menghadap ke pintu bis, menunggu bis
berhenti. Sepertinya tempat tujuan Nanda sudah dekat. Krisna terkesiap dengan
gerakan Nanda yang tiba-tiba, tangan Krisna bergerak ingin menggapai Nanda
kembali duduk namun ia mengurungkan niatnya.
Nanda turun dari dalam bis, Nanda memandang ke arah depannya,
memandang tiga orang yang sedang mengerumuni satu tubuh yang tergeletak
beberapa meter dari tempatnya berdiri. Telah terjadi kecelakaan. Beberapa meter
di sebelah kiri Nanda, tergeletak motor yang dikenalinya rusak tertabrak, motor
Crystal milik Krisna pacarnya, yang selalu menjemput Nanda di jam dan tempat
yang sama setiap harinya. Tatapan Nanda kosong, menatap tak percaya akan
pemandangan di depannya. Krisna tergeletak tak bergerak di pinggir jalan,
dengan lima orang yang berdiri mengerumuni Krisna yang pada saat itu
menggunakan jaket berwarna merah menyala, dengan kaos abu-abu di dalamnya.
Bagian bawah tubuhnya dibalut oleh celana jeans usang berwarna biru.
Film eksperimental yang berdurasi 15 menit ini mencoba membuat open ending. Artinya ending yang diciptakan akan ditafsirkan
berbeda-beda oleh penonton. Tafsiran itu semuanya akan dikembalikan kepada
penonton. Bahkan ending-nya pun
menjadi tanda tanya bagi para kru. Itulah yang membuat unik film tersebut,
setiap orang bisa menafsirkan ending
yang berbeda-beda. Sebab tidak ada yang tahu kebenaran ending-nya seperti apa bahkan sang penulis pun belum tentu tahu.
Keunikan film ini juga lah yang membawa komunitas film Hide
Project diberikan penghargaan sebagai finalis dari berbagai Negara seperti
Rusia, Italua, Belanda, Korea Selatan, dan Rumania. Film hasil kolaborasi
antara dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ini patut diancungi jempol oleh kancah internasional.
Screenings & Festival Shelter
Movie
In
Competition - Bucharest International Experimental Film Festival, Romania - Nov
2012
In
Competition - Vladivostok International Film Festival, Rusia - Sep 2012
Official
Selection - Lago International Film Festival, Italy - July 2012
Official
Selection - Festival Film Solo, Indonesia - May 2012
Official
Selection - Rotterdam International Film Festival, The Netherland - Jan 2012
S-Express
- Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Indonesia - Dec 2011
EoS
Short Film Competition, Indonesia - Nov 2011
Asian
Short Competition - Busan International Film Festival, Oct 2011